Minggu, 25 Desember 2011

Kemah Menulis 2011, Hari Pertama :)

Hari ini tanggal 25 Desember. It's a Christmas Day. A holy day for Christian people. But i'm not gonna write more about that. Not because I don't like Christmas, I enjoy it very much. Especially Christmas's atmosphere in TV. You know what I mean. Hari ini sebenarnya saya mau cerita banyak tentang kegiatan saya di tanggal yang sama sebulan yang lalu.

Well, di tanggal yang sama tepat sebulan yang lalu, saya bangun pagi-pagi sekali. Di luar kebiasaan. Tapi saya memang selalu bangun lebih cepat saat akan bepergian. Bukan untuk bangun untuk siap-siap sebenarnya, hanya karena susah tidur, too much excitement. heheh. Saya bangun, mandi, dan buru-buru packing. Semalam saya belum packing. Bad habit. -__-"

Hari itu saya akan berangkat ke Jakarta. Saya diundang untuk mengikuti Kemah Menulis 2011 yang diadakan oleh Tempo Institute setelah saya dinyatakan lolos 20 besar dalam Lomba Essay yang mereka selenggarakan. Saya akan berangkat dengan pesawat pukul 9.45. Berarti saya harus ke bandara paling tidak pukul setengah 9. Setelah mengecek semua barang bawaan (satu ransel, satu tas selempang, dan satu tas tenteng) saya siap berangkat. Diantar Mamak, ponakan, dan kakak laki-laki saya yang kebetulan sedang di Makassar, berangkatlah saya ke bandara. Setelah salim Mamak cepat-cepat *untuk menghindari efek drama-air mata-* masuklah saya ke bandara, check-in, lalu menuju gate, yang sayangnya sempat berpindah dan membuat saya ngos-ngosan mondar-mandir ngangkat tas. Rasanya aneh, bepergian sendiri dengan pesawat setelah, ummm... 9 tahun? Seingat saya terakhir kali saya bepergian dengan pesawat sendirian waktu saya kelas 5 SD. Itupun saya naik pesawat baling-baling yang kapasitasnya sekitar 20 orang. Mendung dan full turbulence. Dan saya berhasil melewatinya *walaupun sempat muntah* dengan selamat. Jadi seharusnya mengulang pengalaman yang sama di umur yang lebih tua would't be more frightening. Tapi saya tetap parno. Ugh.

Pesawatnya penuh, menurut petugas yang sobekin boarding pass. Ck, padahal saya sudah siap menjalankan trik minta pindah tempat duduk. Soalnya saya harus duduk di tengah. Huuu... Setelah duduk di kursi, saya lumayan senang, dua kursi di sebelah saya kosong. Sampai.... The Dynamic Duo datang. Dua bersaudara nenek-nenek, yang hobi ngobrol. Untungnya tidak hobi ke WC, dan lebih untungnya lagi minta saya duduk di kursi dekat lorong. Saya sempat setres karena si nenek bersaudara tidak henti-hentinya bertelepon meski sudah dilarang pramugari. Dan pramugara yang cakep-cakep. hihihi. Di pesawat saya berusaha tidur, tapi si nini bersaudara sibuk ngobrol dan tidak mau menutup jendela. Saya berusaha tidur pakai kacamata hitam dan tidak berhasil, ck.

Sampai di Jakarta sudah sekitar pukul setengah 12 waktu sana. Lebih lambat dari perkiraan saya, yaitu pukul 11. Sebelumnya saya sudah janjian dengan Mas Lukman yang juga berangkat dari Palembang dengan pesawat dan telah berada di bandara sejak pukul 9. Dan ujung-ujungnya harus menunggu 3 jam *maaf yaaaa*. Sejak semula saya sudah merencanakan untuk tidak menyimpan tas di bagasi untuk menghemat waktu. Dengan terseok seok saya pun mencari Mas Lukman *lebay*. Setelah bertemu, lalu membeli tiket Damri, daaaaan....menunggu. Lumayan lama. Hahaha

Setelah ber-damri, ber-angkot, dan berjalan kaki, sampailah kami di Salemba Residence, tempat kami diharuskan berkumpul. Telat. Kata resepsionis rombongan Tempo sudah berangkat beberapa menit lalu. Yaaaaah.... kita ketinggalan acara pertama yaitu kunjungan ke kantor Tempo. Tapi ternyata bukan hanya saya dan Mas Lukman yang ketinggalan, saat menunggu Mas Bimo di lobby, datanglah Teguh, Rizky dan Rini, yang semuanya dari Jakarta. Kami lalu berkenalan, dan Teguh rupanya mengira saya laki-laki. Mengacu pada nama saya yang menurut dia ke-cowok-an. Huuuu... Kenapa mereka terlambat? Katanya karena sejak beberapa jam sebelumnya Jakarta hujan lebat. Yah...lumayan lah, ada yang senasib. heheh.

Setelah Mas Bimo datang membawa wahyu, eh kunci maksudnya, naiklah kami ke unit masing -masing. Saya dan Rini yang ga tau mau ngapa-ngapain, akhirnya cerita-cerita sampai capek sambil makan makanan yg disediakan panitia. Rini lalu pergi tidur dan saya yang lagi jetlag *sok penerbangan lintas daerah waktu, hihi* malah tidak bisa tidur. Akhirnya saya nonton sambil ngiri dengan teman-teman yang berhasil datang tepat waktu.

Hampir jam 5 *atau lewat jam 5* pulanglah teman-teman yang lain dari kantor Tempo. Duh, saya makin iri karena mereka sudah saling mengenal. Lalu berkenalanlah saya dengan Mba Mitha, Mba Monic, Eka, Gustin, Tristi, Sisil, Agnes, dan Raisa. Wow, yang ada di pikiran saya saat itu. What am I doing here? Kelihatannya mereka semua orang-orang serius. Yang senang diskusi dan debat yang panas. Yang kalo ngomong pake kata-kata seperti "kompehensif", "konstelasi", "inheren", dll. Padahal saya hanya mahasiswa luar biasa standar. Banyakan ga serius daripada seriusnya. Hahaha. Tapi setelah bincang-bincang sekilas, ketakuatan saya tepatahkan. Semuanya asyik asyik! Cihuuuy... >_<

Setelah beres-beres dan bersih bersih (yang buat saya berarti hanya cuci muka, tidak mandi, hehe) kami lalu ke Aula, makan malam dan materi. Akhirnya saya berkesempatan untuk bertemu peserta lainnya. Materi malam itu dibawakan oleh Mbak Mardiyah, Mbak Monica, dan Mas Didin. Seingat saya *yang paling saya ingat maksudnya* waktu itu Mbak Mardiyah mengatakan kalau sebenarnya awalnya ada keraguan untuk mengadakan kompetisi ini di tahun 2011. Fiuh, untunglah diadakan, kalau tidak, we're not gonna experienced this such a great event! Nah, harus bersyukur kan walaupun ga dapat juara. hehehe. Dan saya akhirnya mengerti dari mana frasa "menjadi Indonesia" itu diambil. Dan saya akhirnya mengerti apa maksud dari kompetisi ini. Nantilah saya jelaskan lebih jauh.

Hal lain yang berkesan dari sesi malam itu adalah saat perkenalan. Kami diharuskan menulis cir-ciri diri di selembar kertas. Saya bingung, mau narsis atau realistis, karena hasilnya pasti beda jauh, hahaha. Akhirnya saya nulis secukupnya. Dan dikumpullah tulisan itu oleh Mas Bram, dan dibagikanlah secara acak. Yang dapat kertas saya Gustin, habis baca kertas saya dia langsung noleh dan saya tertawa. Hehe, ketahuan banget deh. Dan saya dapat kertas Mas Lukman, beruntung kan! Hehe. Karena permainan itu saya akhirnya mengenal peserta yang lain. Ada Didik, Ofa, Udin, Dhiora, Dion, Yasin, Bayu, Teguh, Rizki, Elton, dan Mas Lukman yang sudah saya kenal sebelumnya. Selain peserta saya juga akhirnya mengenal alumni, Bang Ayos, Bang Moses, Bang Sidiq, Ka Fando dan Kaka Raisa *hahaha..becanda Sa, becanda*. Dan mengenal para panitia, Mbak Maya, Mbak Icha, Mbak Etha, Mas Bimo dan Mas Bram.

Sampai selesainya kegiatan di hari itu saya masih bertanya-tanya. Kebiasaan saya adalah Expect the best, prepare the worst. Jadi setiap kali saya akan mengharapkan yang terbaik, saya sudah harus bersiap untuk yang terburuk. Malam itu saya bertanya-tanya, apakah beberapa hari ke depan akan se-menyenangkan hari ini? Apakah saya yang notabene satu-satunya peserta dari Indonesia Timur akan berbaur dengan mudah? Apakah pemikiran saya sudah cukup tinggi untuk mengejar peserta-peserta lain? Apakah nantinya saya akan kerasan? Apakah nantinya pertanyaan saya akan cukup berbobot untuk ditanyakan kepada narasumber? Apakah apakah dan lebih banyak lagi apakah.

Ini bukan pertama kalinya saya mengikuti kegiatan yang sifatnya nasional. Dan dalam beberapa kegiatan sebelumnya, saya masih merasakan ketimpangan pergaulan antara kami yang non-Jawa dan mereka yang berasal dari Jawa. Sebelum berangkat saya sudah memikirkan hal tersebut masak-masak. And as always, I should prepare for the worst, even I don't know exactly how. hehe. Tetapi setelah menjalani hari pertama, kekhawatiran saya berangsur menurun. Walaupun belum sempat berbicara lebih jauh dengan peserta lainnya, rasanya saya punya feeling baik kali ini.

Nah, itu untuk hari pertama. Untuk hari-hari berikutnya, akan saya kerjakan sesuai tanggalnya. Jadi dalam beberapa hari ke depan, jika Tuhan dan sinyal mengizinkan, saya akan ngepost tiap hari untuk menceritakan hari-hari saya mengikuti Kemah Menulis. Jadi konsepnya seperti flashback ke sebulan yang lalu. hehehe.

Kesan saya untuk hari pertama adalah: wow, finally i'm here, meet new people, meet famous people, meet REAL people, i really have no idea about this event, but i have a good feeling that this event will be aaaaawwweeeesssoooomeee!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar