Jumat, 07 Oktober 2011

Saya Benci Stereotip

mengutip dari wikipedia, stereotip adalah

"pendapat atau prasangka mengenai orang-orang dari kelompok tertentu, dimana pendapat tersebut hanya didasarkan bahwa orang-orang tersebut termasuk dalam kelompok tertentu tersebut".

dengan adanya definisi mungkin secara tidak langsung kebencian saya mulai dapat terbaca asal-muasalnya. Yep, saya benci prasangka generalisasi yang sering kali dilontarkan orang orang tanpa sengja kepada saya atau orang orang disekotar saya. Contoh yang paling standard adalah:
saat saya tidak sengaja bertemu teman di mall,
"halo, kamu sama siapa?"
"sendirian"
"ya ampun, kasian banget..."
atau
"serius sendirian?"
atau
"ngapain ke mall sendirian?"
atau yang lebih parah
"hahahaha"-diketawain -_-"
saya yang awalnya hanya jengkel biasa lalu bertanya ke teman saya, emang apa salahnya ke mall sendirian? kata teman saya itu karena kita cewek, kemana-mana harus bareng seseorang, plus kalo ke mall sendirian kesannya single banget, cenderung menyedihkan.
APA??!!
jengkel saya langsung berkalikali lipat.

menurut saya, ga ada hubungannya sama sekali ke mall sendirian dengan fakta bahwa saya perempuan. kalo dikaitkan dengan status single atau taken, malah lebih aneh lagi. emang pacar semacam ransel yang harus ngikut di punggung kemana mana?

saya benci stereotip karena tiba tiba saya sadar betapa banyaknya hal-hal yang tidak kita lakukan karena terhambat stereotip yang hidup di masyarakat.
  • cewek tidak mahir mengemudi, akhirnya bikin cewek-cewek down dan mengemudi dengan tidak pede yang berakhir mengemudi dengan tidak mahir (beneran).
  • cowok tidak pandai memasak, akhirnya cowok cowok jadi malas masuk dapur dan akhirnya emang beneran ga bisa masak apa-apa.
  • cowok berantakan, akhirnya cowok-cowok yang sebenarnya rajin beres-beres jadi malas karena takut dikatain banci.
  • cewek ga bisa manjat kelapa, akhirnya cewek-cewek jadi takut manjat kelapa karena nanti disangka beruk.
  • nenek-nenek ga bisa kayang, akhirnya nenek-nenek jadi malas senam lantai.
hahaha... intinya sebenarnya tidak se-persis contoh contoh di atas, hanya saja coba deh, berapa banyak hal-hal yang tidak kita lakukan karena terhalang stereotip yang muncul dan hidup di masyarakat. karena stereotip adalah anggapan bagi suatu kelompok, maka dengan melakukan sesuatu yang bertolak belakang dengan sterotip kita takut dianggap bukan bagian dari kelompok tersebut. iya kalo stereotipnya positif, kalo negatif gimana? misalnya, anak geng pasti seneng berantem, trus kalo geng nya ternyata geng kerja kelompok ato geng ngerjain tugas bareng, emang mau berantem gimana? "pokoknya soal ini pake rumus phytagoras!!" "nggak, itu pake Rumus Newton!" trus brantem aja gitu biar dikatain anak geng. halah, jadi melenceng -_-".

intinya sebenarnya, saya benci dianggap sama dengan orang kebanyakan. kalo ke mall harus sama teman, atau pacar (yang saya ga punya), kalo mau gaul harus dengan lagu-lagu yang lagi in (hamil duluan, alamat palsu), kalo mau keren harus nge-fans sama MU atau Barcelona (padahal offside aja ga tau artinya apa), atau kalo mahasiswa harus ikut demo (padahal yang ikut demo banyak yang malah foto-foto sambil pura pura orasi biar nantinya profpict-nya keren).

akhir-akhir ini saya jadi sering berfikir, memangnya ga bisa saya cukup jadi "saya" tanpa label lain yang mengikuti, ga bisa teman saya yang etnis tionghoa cukup jadi "dia" saja tanpa embel-embel cina, atau teman saya yang suku papua cukup jadi "dia" saja tanpa embel-embel hitam atau papua dibelakangnya?

karena, sebuah label pada seseorang akan diikuti stereotip di belakangnya dan pada dasarnya pada detik itu juga kita telah menghakimi orang tersebut dengan hal-hal yang tidak relevan hanya karena satu generalisasi prematur yang pada akhirnya menghasilkan diskriminasi... indonesia sekali..

Minggu, 11 September 2011

My Bad

Seriously. Salah satu kebiasaan buruk saya adalah sulit menyelesaikan sesuatu yang sudah saya mulai. Misalnya, ga usah jauh jauh, artikel saya di blog ini, ada beberapa yang seharusnya bersambung, but guess what? Ga ada sambungannya. hahahah.. contoh lain, saya selalu memulai proyek-proyek kecil, bikin album foto buat seseorang, atau buat notes yang rencananya bakal jadi buku catatan saya selama semester ini, pasti ujung ujungnya terbengkalai. hehehe..

akhirnya saya sadar yang salah sebenarnya apa. saya selalu bermasalah dengan hal hal yang tidak ada batas waktunya. yang ga ada deadlinenya. kalo tugas yang ada deadlinya, saya sampe bela-belain ga tidur sampe tugas saya selesai. tapi coba kalo ga ada deadlinenya. ujung-ujungnya pasti ga selesai. aneh deh. memang ini kebiasaan buruk, dan saya sadar-sesadar sadarnya kalo saya harus lebih rajin, tapiiiii..... yah setidaknya saya sudah mengidentifikasi masalahnya. hehe

jadi.... doakan saja saya bisa cepat berubah. biar blog saya banyak isinya.. hehe

Senin, 11 April 2011

menggelandang di Malaysia part 2.. :p

hahaha...melanjutkan yang kemarin nih..
setelah akhirnya hampir pingsan karena harus nunggu bus setengah jam lagi dengan nasib yang belum jelas...akhirnya bus yang ditunggu tiba juga. busnya ber-AC, bersih, supirnya baik, mirip salah satu dosen saya, hehe, plus boleh ngecharge handphone gratis di dashboard busnya (tapi cuma nokia)..
nyampe di salak tinggi trus naik fast train ke terminal bersepadu selatan. melewati putra jaya dan cyber jaya. berhubung di kampung halaman ga ada fast train model ginian, kita jadinya heboh foto-foto. eh, ujung2nya malah difoto sama orang india. mungkitn mau diposting di blognya dia sendiri sambil dikomentarin "budak-budak indon tak pernah naik train" -hehe...negative thinking-
setelah tiba di station yang berseberangan dengan TBS (lupa nama station nya), kami untungnya ketemu bapak-bapak yang baik. kami ditemani sampai ke kounter tiket yang jual tiket bus ke singapore. sebelum itu, just fyi Terminal Bersepadu Selatan (TBS) adalah terminal bus baru di Malaysia, sebagai orang Makassar-yang Bandaranya masih baru dan menurut teman-teman dari kota lain paling bagus-, begitu nginjakkan kaki di terminal ini langsung tengsin berat. hahaha.. si TBS ini keren sekali. ada papan keberangkatan-ketibaan yang lengkap dan super besar. bangunannya snediri terdiri dari 4 lantai. lantai 1 dan lantai 2 jadi terminal keberangkatan, lantai 3 lokasi penjualan tiket dan ruang tunggu, lantai 4 diisi dengan foodcourt.
dengan ditemani si bapak-bapak yang baik itu, kami menuju konter tiket. hampir seluruh konter sudah ditutup dengan tulisan "go to the next counter". untunglah masih ada konter yang buka. si bapak-bapak lalu bertanya ke petugas.

daaaaan.......

ternyata........

jeng jeng jeeeeeng.......

semua tiket ke singapore untuk malam itu habbeees...
si bapak-bapak melihat kami dengan pandangan "gimana ngomongnya yah..." dia lalu menjelaskan ke saya. saya bilang ga papa, saya ngerti. saya bilang terima kasih, mulai dari sini saya bisa handle sendiri. akhirnya si bapak persi stelah sebelumnya nanyaik ke petugas itu apa kita boleh nginap di sini malam ini. si petugas bilang boleh. untuk smentara beres.

saya kemudian nanyain tiket yang paling pagi buat besoknya. jam 7.30, tenyata full juga. jam 8 ternyata full juga. jam 9 full juga. setengah frustasi akhirnya saya nyuruh si petugas tiket nyariin saya bus tercepat buat ke singapore besok. adanya jam 11. ya sudahlah.. kalo ga salah harganya 39 ringgit malaysia dengan bus konsortium express 27 seat. yah...lumayaaan.. sekarang tinggal nyari tempat buat tidur malam ini.

tiba-tiba terlihatlah tanda arah ke Mushallah. Horeee... kita bisa sekalian tidur di mushallah. bereslah urusan tidur malam ini. akhirnya semalaman kami berlima tidur di mushallah. yang super dingin karena AC nya full. yang tidur di mushallah ternyata banyak, jadi rasanya ga terlalu ngegembell di negeri orang. karena lapar, kita berniat makan malam di lantai atas. karena mbak serena van der woodsen a.k.a. ayu bawa bekal, jadinya dia ditugaskan jaga barang sementara jkita nyari makan. niatnya mau makan di KFC, baru beberapa langkah eh, si petugasnya nyuruh kita keluar. ternyata udah tutup. yaaah...

akhirnya kita makan di tempat makan prasmanan india-india yang ada tanda halalnya. makannya nasi goreng, sama ikan sarden plus air mineral. semuanya 4 ringgit. 12 ribu rupiah. yeeee...muraaaaah... enaknya tempat itu full sinyal buat online dan ternyata buka 24 jam. kalo ga mikir ayu sendirian di mushallah, kita mungkin udah nongkrong sampe pagi di situ.

stelah semalaman nunggu dengan tidur yang tidak nyaman karena dingin dan bolak-balik pipis, akhirnya pagi juga. kita lalu bersih-bersih, sarapan popmi di seven eleven, foto-foto ga jelas. akhirnyaaa... kita berangkat juga ke Singapore. yeeeeee.... akhirnya menggelandang di malaysia selesai juga.

tinggal satu lagi yang perlu dikhawatirkan. imigrasi Singapore yang katanya ketat...

dilanjut nanti yaaaa....
cheers :)

Jumat, 08 April 2011

harvard world model united nation!!! episode: menggelandang di malaysia

WOW. Kalau ada kata pertama yang paling pantas untuk gambarkan pengalaman ini adalah "wow". dan saya bahkan tidak tahu apakah "wow" adalah sebuah kata resmi atau bukan. jadi postingan kali ini rencananya akan menceritakan pengalaman saya ikut Harvard World Model United Nation. Tapi entah kenapa saya hari ini lebih mood nulis tentang pengalaman perjalanan saya dibandingkan pengalaman kegiatan MUN saya. hehehe

secara umumnya kami ber-16 (saya, bon, ayu, kak riri, firda, ujha, kak narti, iona, ibot, biondi, kak acha, kak achi, bama, riri, satky, dan vino) berangkat dari Makassar sebagai delegasi UNHAS dalam World Model United Nation. dengan berjibaku sejak bulan Oktober hingga H-1 jalan sana sini membawa proposal minta dana, jualan-jualan pin yang sampai skarang belum terjual semua, hingga mengadakan Unhas Mini Model United Nation yang tujuannya buat ngumpul dana tapi malah defisit, akhirnya kami berhasil berangkat juga...

dimulai dengan keberangkatan ke Singapore via Malaysia pada tanggal 11 sore.. kemarin sebenarnya niat saya dan beberapa wanita lainnya (ayu, bon, firda, dan kak narti), mau berangkat makassar-malaysia kemudian dilanjut dengan malaysia-singapore semua dengan maskapai air asia sama seperti beberapa teman yang lain. tapi berhubung kami sempat amnesia sesaat (hehe) dan berujung pada penundaan tak berkesudaan atas pembelian tiket, pada hari kami mem-booking tiket, yang tadinya seharga 1,8juta untuk rute di atas pulang pergi, membengkak menjadi 2,5juta. yaaaah.... akhirnya dengan sok yakin saya dan beberapa wanita nekat tadi memilih hanya mengambil penerbangan makassar-malaysia PP dengan harga 1,6juta. yang mayaaaan... dengan rencana begitu nyampe LCCT langsung ke KLCC buat ngambil train ke singapore. waktu itu setelah berseluncur di dunia maya mencari informasi, saya menemukan bahwa masih ada train ke Singapore pukul 23.30 dengan harga sekitar 30 ringgit. berbekal informasi itu, saya memberanikan diri (dan para wanita lainnya) bahwa kita bisa tiba di Singapore tanggal 12 pagi. menghemat biaya akomodasi semalam. mayaaaan...

begitu tiba di LCCT, kami dengan santainya mengantri di konter Imigrasi sambil sesekali menertawakan teman-teman yang harus segera check in kembali untuk berangkat ke singapore. dengan segala kesantaian dan kenaifan kami, kamipun berjalan ke pintu keluar dan mencari konter informasi untuk bertanya. setelah menemukan konter tourism malaysia, kamipun bertanya mengenai kereta menuju Singapore.

daaaan.......

ternyata.........

si lelaki penunggu konter mengatakan bahwa.... kereta terakhir yang berangkat ke singapore baru saja berangkat pukul 08.00, dan jam di saya menunjukkan waktu sekitar pukul 08.30. apes... inilah yang saya khawatirkan, saya mungkin telah menggantungkan harapan pada situs yang tidak update. mungkin kereta yang berangkat pukul 23.30 itu ada di tahun 2007. sebenarnya saat itu saya curiga bahwa si lelaki pengunggu konter juga tidak yakin dengan jadwal kereta ke singapore sehingga saya sempat berpikir untuk tetap ke KLCC siapa tahu ternyata masih ada kereta. tetapi, mengingat saya sedang di negara orang dan tidak tahu apa-apa dan saya juga tidak berani gambling dengan nyawa 4 wanita di tangan saya, akhirnya saya mencari alternatif lain untuk ke Singapore. dan si lelaki penunggu konter mengatakan kalau saya ke Terminal Bersepadu Selatan sekarang, saya masih bisa naik bus ke Singapore. setelah barkonsultasi dengan 4 wanita yang lain, akhirnya kami memilih ke TBS untuk mencari bus. untuk ke TBS kami harus naik fast train dengan biaya sekita 10 ringgit.

setelah membeli tiket fast train, berangkatlah kami ke TBS. dimulai dengan naik Bus ke Salak Tinggi (tiket fast train tadi sudah termasuk bus ini) yang merupakan stasiun fast train pertama dan yang terdekat dengan LCCT. menurut instruksi petugas fast train, kami harus menunggu bus bergambar fast train di depan terminal keberangkatan. di depan terminal keberangkatan, kami dan koper seabreg-abreg kami kemudian mencari-cari bus tersebut. di seberang jalan kami melihat bus yang dimaksud, tapi karena tidak yakin, akhirnya saya berinisiatif untuk ke tempat bus itu duluan untuk bertanya, baru kemudian jika bus itu benar bus yang akan kami tumpangi, barulah saya akan memanggil teman-teman yang lain.

sayapun bertanya kepada si petugas dengan bahasa inggris yang dijawab dengan bahasa melayu supercepat yang pada akhirnya kata yang saya tangkap adala dia menanyakan tiket saya. saya lalu kembali ke rombongan saya, mengambil tiket dan menunjukkan kepada si petugas. si petugas dengan cuek ngerobek tiket saya dan nyuruh saya naik bus. heh? ternyata penumpang lain udah pada di atas. wah sial, teman-teman saya masih berada di seberang bersama koper-koper yang super banyak. gimana caranya supaya mereka juga bisa langsung ke bus. sayapun spontan loncat-loncat manggil mereka sambil melambai-lambaikan bendera putih. hehehe...nggak ding, intinya saya lompat-lompat kayak kesurupan yang saya yakin kalo ada petugas imigrasi yang liat saya bakal dideportasi langsung dengan tuduhan penyakit kejiwaan. daaaan... tidak ada yang melihat saya karena terhadang mobil-mobil yang lewat. saya pun pasrah, begitu juga si petugas, begitu juga si super bus, begitu juga para penumpang yang budiman, dan bus pun berangkat.

petugasnya hanya bilang (dalam bahasa melayu supercepat, tapi intinya kayak gini):
"kalian tunggu bus berikutnya saja."
saya bertanya:
"berapa lama bus berikutnya datang?"
dia menjawab:
"setengah jam lagi."

dan hampir saja saya mengalami pingsan pertama saya di negeri orang...

*cerita lainnya dilanjut nanti yaaaaa....

Senin, 20 Desember 2010

saya dan organisasi (part 1)

Entah kenapa di suatu malam yang dingin *halah*, pikiran saya tidak sengaja ter-flash back ke kegiatan-kegiatan saya selama ini. sejak TK hingga kuliah saat ini, entah kenapa saya selalu punya kegiatan non-akademik disamping kegiatan akademik saya. saya bukan organisatoris, saya memilih untuk mengklaim diri saya sebagai "orang yang senang beraktivitas" walaupun kadang saya antisosial. kadang..

tulisan kali ini tidak bertujuan untuk mengeluh tau menggugat. ini hanya murni bernostalgia. mengingat masa-masa yang telah habiskan di luar rumah. mungkin karena akhir-akhir ini hujan, satu-persatu ingatan masa lalu ikut menyeruak seperti uap-uap aspal panas setelah hujan. ups. sebelum saya semakin puitis tanpa juntrungan dan laptop/hp/komputer anda rusak karena terkena muntahan anda saat membaca tulisan jelek saya, lebih baik saya mulai bernostalgia...

TAMAN KANAK-KANAK
saya duduk di bangku TK di umur 5-6 tahun. saya duduk di bangku TK selama 2 tahun. tidak, saya tidak terus-terusan duduk selama 2 tahun duduk di bangku saya di TK Al-Ikhwan. kadang berdiri, meloncat, berguling-guling, kadang berlari ke WC, kadang digendong ke WC sekolah karena pipis celana. yah, dulu saya kadang pipis celana di TK. bukan di SD, SMP, SMA, apalagi Kuliah. hehe...
saya ingat di jaman saya TK, saya berkelakuan lebih mirip lelaki daripada perempuan. mungkin karena bapak saya yang selalu bereksperimen dengan rambut saya yang alhasil selalu berpotongan lelaki. mungkin juga karena memang saya lebih dekat ke bapak saya dibanding ibu saya. tiap hari saya ikut ke kebun jagung kecil di belakang rumah. sementara bapak saya mengurus kebun, saya menangkap belalang, kumbang, ikan di sungai kecil, dan kadang kura-kura nyasar dari saluran air.
kembali ke kegiatan di luar sekolah. kehidupan TK saya di tahun pertama dihabiskan dengan latihan angklung untuk acara perpisahan siswa TK B. saya tidak berlatih sebagai pemain angklung. saya berlatih sebagai semacam konduktor sederhana yang menunjuk papan not lagu agar pemain tahu kapan saatnya mereka membunyikan angklung mereka. jadi tempo lagu berada di tangan saya. kalau saya menunjuk dengan membabi buta, maka lagu Ibu Kita Kartini akan menjadi amburadul dan berubah aliran.
kegiaan lainnya adalah bernyanyi trio. tiap hari saya berlatih keras dengan mendengarkan kaset lagu yang akan saya nyanyikan. saya tidak ingat acara apa yang membuat saya menggadaikan rasa malu demi bernyanyi trio. dan lagu spektakuler yang telah saya nyanyikan dengan sepenuh jiwa dan raga adalah lagu.......SILUMAN ULAR PUTIH. setelah acara tersebut, saya dipanggil Si Ular Putih oleh anggota keluarga saya yang lain.
cukup sudah dunia TK saya. selain 2 kegiatan spektakuler saya tadi, hari-hari saya di TK saya habiskan dengan bermain Geng2an dengan teman laki-laki saya, menyebar isu "besok kiamat" yang membuat anak-anak perempuan kelas saya menangis ketakutan, main ayunan tinggi-tinggi sampai guru saya stress menyuruh turun, menumbuk daun-daunan hijau sampai ibu saya -jika diberi pilihan- lebih baik membakar seragam saya dibandingkan mencuci baju saya yang penuh noda, dan mengganggu anak lain yang menumpang mobil antar-jemput sampai menangis. selebihnya, saya anak yang manis.

SEKOLAH DASAR
kehidupan SD saya sedikit lebih berwana. saya duduk di bangku SD sejak tahun 1997-2003, tepat 6 tahun, tanpa tinggal kelas.
di bangku SD saya berkembang sebagai siswi yang lumayan pintar (ehm). ranking saya selalu bagus, tidak pernah keluar dari 10 besar. sebenarnya ini tidak begitu prestisius, mengingat angkatan saya hanya berjumlah 24 orang. otomatis persaingan tidak seberat yang anda bayangkan.
kegiatan saya di bangku SD sebenarnya selalu berputar di kegiatan akademik. mengikuti lomba-lomba yang diselenggarakan sekolah. sebut saja lomba baca puisi, cerdas cermat, pidato, mewarnai, merangkai bunga, tarik tambang, dll.. saya sering menang lomba tapi tidak sebagai juara satu. paling banter juara 2. jadi di masa SD, bisa dibilang ibu saya sangat jarang membeli tempat bekal atau gelas plastik atau tempat pensil atau buku diary, karena tiap kali saya menang lomba, hadiahnya berputar pada 4 benda tersebut.
aktifitas outdoor yang sering saya lakukan adalah berenang, mengingat di belakang rumah saya terdapat danau. selain itu, di kelas 5, saya dan beberapa teman saya (lina, randy, pangky, ari husain) membuat komplotan bermain. setiap sore dan hari libur kami menjelajahi daerah rumah kami. menggelandang berkeliling, menetapkan bangunan tertentu sebagai markas, dan mencari benda-benda aneh. pernah suatu hari kami menemukan satu kantong plastik berisi kerang-kerang laut di dekat kamar eseorang di asrama karyawan bujangan INCO. kami lalu mengambilnya, tanpa minta izin, dan akhirnya kami dibayar kontan oleh Tuhan. kami pulang dengan telapak tangan gatal dan bengkak.
pernah pula suatu hari kami diberi sekantong marshmallow oleh ibunya Randy yang setelah kami makan, kami berkesimpulan bahwa marshmallow rasanya seperti gabus. memang lidah kampung tidak bisa menipu.
pernah juga saya dan beberapa teman diharuskan untuk belajar di expat school (sekolah khusus untuk anak-anak ekspatriat) 2 jam setiap minggu. lucunya, yang kami lakukan sama sekali bukan belajar. kami bermain monopoli (yang uangnya tidak sengaja dirobek oleh lina. hehe), kelerang, game komputer, dan beberapa permainan internasional yang tidak kami ketahui namanya.
intinya, masa SD saya penuh pengalaman baru. walaupun dengan teman-teman kelas saya yang hampir tidak pernah berubah. kurang lebih 24 orang yang sama sejak kelas satu hingga kelas 6.

ummm... untuk SMP, SMU, dan masa kuliah, di post berikutnya yaaah....

Kamis, 25 November 2010

Menanti Hari Mahasiswa yang Berbeda

well, sebenarnya banyak kejadian sebelum-sebelumnya yang bisa diceritakan, tapi karena sering lupa dan malas (hehe) akhirnya baru sempat update. bulan lalu saya sempat ke Manado ikut acara Pramunas and Outwardbond ALSA, perjalanan yang oke, ketemu teman dari seluruh Indonesia yang oke-oke, plus sempat ke Bunaken yang juga oke. two words: Thanks God. hehe..

kembali ke cerita tentang hari ini (sesuai judul), entah kenapa akhir-akhir ini, hitunglah sejak semester ini, rasanya kehidupan kemahasiswaan saya monoton sekali. kegiatan sepulang kampus yang biasanya banyak tiba-tiba berkurang drastis. akhir-akhir ini pulang ke rumah rasanya lebih nyaman dari tinggal di kampus luntang lantung tanpa kegiatan. yah.. mungkin karena kegiatan organisasi sudah berkurang atau ada ketidaknyamanan pribadi atas kondisi kampus, atau mungkin dua-duanya.

sebenarnya yang saya sedikit asumsikan sebagai penyebab adalah menurunnya euforia saya sebagai mahasiswa. saya ingat di masa-masa saya jadi maba, dunia kampus rasanya seperti dunia baru. lingkungan baru yang sangat menarik. menarik atas keberagamannya, menarik atas ilmu pengetahuannya, tapi yang paling menarik bagi saya adalah penanaman idealismenya. entah hanya saya yang merasakan atau memang seperti itu, saya merasa dunia kampus sangat identik dengan idealisme yang cinta tanah air, cinta rakyat, cinta keadilan, cinta kesamarataan, kinta kedamaian, dan cinta kejujuran.

di masa maba saya, pulang kampus rasanya tidak sah pulang ke rumah. maka saya dan teman-teman mencari tempat yang cukup nyaman untuk duduk, walaupun itu di koridor-koridor dan ngalor-ngidul membicarakan berbagai hal. mulai dari kehidupan pribadi, mimpi-mimpi, pandangan-pandangan naif, idealisme-idealisme prematur, dan sedikit mencoba memahami politik kampus. jam-jam pulang kampus diisi dengan diskusi kecil-kecilan, membahas fenomena-fenomena sekitar dengan solusi-solusi naif.

tapi entah mengapa rasanya sekarang beda sekali, apakah karena kehidupan kemahasiswaan hari ini rasanya begitu monoton? mungkin. apakah karena kehidupan kemahasiswaan hari ini begitu politis? mungkin. apakah karena kehidupan kemahasiswaan hari ini rasanya mulai mengalami pergeseran? mungkin. atau mungkin kehidupan mahasiswa hari ini telah termodernisasi ke arah yang berbeda dari yang saya tahu. atau mungkin saya yang kolot tidak bisa menyesuaikan diri.

hari ini ada sedikit perbedaan, sepulang kampus saya ikut rapat dengan beberapa teman dan dilanjutkan dengan nonton efek rumah kaca di Fisip. saya memang cukup jatuh hati dengan lagu-lagu efek rumah kaca. hehe... terlepas dari penampilan efek rumah kaca tadi, saya belajar banyak dari event yang diadakan oleh fakultas tetangga tadi. cukup sederhana, tidak terlalu mewah, dan yang paling penting adalah sangat beradab. anda pasti mengerti maksud saya. tidak ada kericuhan, tidak ada yang menerobos naik ke panggung, tidak ada yang memaksa untuk diberi kesempatan tampil. beradab. berpendidikan. mahasiswa.

saya hanya berharap fakultas saya bisa mengadakan acara seperti itu. acara besar yang edukatif, yang memberi manfaat bagi mahasiswanya. saya berharap di semester depan saya bisa merasakan hari-hari yang berbeda sebagai mahasiwa. hari-hari dimana fakultas saya mengadakan acara besar yang edukatif. hari hari dimana fakultas saya dapat mengejawantahkan ilmu yang dipelajari di kelas ke kehidupan yang nyata. hari dimana kehidupan kemahasiswaan tidak lagi monoton, yang mudah-mudahan tidak lama lagi.

sekali lagi ini adalah pemikiran pribadi saya. jika anda merasakan hal yang berbeda dengan saya, anggap saja saya hanya salah satu mahasiswa sok tahu yang terlalu naif dan mungkin sedikit melebih-melebihkan. :)

Senin, 20 September 2010

Tugas..Tugas..

entah kenapa tiba-tiba mood buat ngisi blog muncul. agak nekat padahal. 3 tugas dengan deadline besok menghadang saya, belum tersentuh sama sekali hanya dengan alasan: belum dapat mood nya. alasan paling tidak produktif.

saya mulai sadar beberapa hal belakangan ini.

yang pertama, belakangan ini mood kuliah saya hancur-hancuran. tidak tahu kenapa. apa karena bosan? saya belum tahu. alasan yang paling logis buat saya saat ini adalah karena kekecewaan dengan beberapa dosen pengajar. sekarang saya sudah semester lima, dekan baru telah terpilih, ekspektasi saya meluap-luap. tapi sepertinya belum ada perubahan. maksud daya dari segi profesionalitas tenaga pengajar. beberapa tenaga pengajar masih menganggap memberi kuliah sebagai urusan nomer sekian. berat sekali rasanya bangun pagi, hadapi macet yang makin sering terjadi, berpanas-panasan di angkutan umum, pada akhirnya sampai di kampus hanya menunggu selama 1 jam 40 menit sambil mengisi absen. akhirnya saya jadi malas. dan lucunya tadi pagi perkiraan saya terbukti. seharusnya saya kuliah 9.15, saya berangkat dari rumah tepat 9.15 juga. tiba di kampus 9.45, ternyata dosen juga belum datang. saya tertawa sambil mengumpati keberuntungan saya. mudah-mudahan selanjutnya mood saya dan mood dosen untuk ngampus bisa membaik. hehe

yang kedua, awal semester ini saya sempat berjanji pada diri saya untuk tidak menitip absen jika tidak hadir kuliah. semester lalu masih saya lakukan di beberapa kelas besar. tahun ini saya berjanji untuk tidak sama sekali. tapi saya membuat perkecualian, saya bleh menitip absen jika saya dan dosen sama-sama tidak hadir di perkuliahan. alasan saya? saya dan dosen saya sama-sama tidak hadir. dosen tidak menjalankan kewajibannya, saya tidak menuntut hak saya. saya tidak merasa dirugikan, dosen tidak merasa merugikan. bisa dikatakan kami impas. hahaha

ini namanya semi idealis..
hehehe