Senin, 09 April 2012

Mainan Aneh Anak-Anak Aneh part 2 :p

Nah, sesuai janji saya, kali ini saya akan melanjutkan postingan saya kemarin yang berjudul Mainan Aneh Anak-Anak Aneh :p  Berhubung postingan yang kemarin saya sudah membahas 2 bunga aneh nan ajaib yang menjadi idola anak kompleks saya, sekarang saya mau cerita tentang seseorang yang ditunggu-tunggu anak-anak sekitar rumah saya. Siapakah diaaaa..... Jeng jeeeeeeeng....


Tukang mainan keliling!!! Aaaaaaaaa... Maaaas beliiii!! *histeris*

Tapi si bapak bertopi unyu di atas ini adalah versi masa kini dari penjual mainan yg lewat di kompleks saya. Waktu saya kecil dulu, di Sorowako, penjual mainan keliling macam ini tidak naik sepeda, tapi dorong gerobak! Jeng jeeeeng *petir menyambar* *zoom in zoom out* Dan, penjual mainan keliling ini dipanggil dengan "KOKEK KOKEK". Hahahahaha.. Sampai sekarang saya masih ketawa tiap mengucapkan kata ini. Kenapa coba harus "kokek kokek" kenapa bukan "kakek kakek" "kokok kokok" kenapaaaa???!! Mungkin karena tukaang kokek kokek berkeliling dengan membunyikan balon yang kalo diperhatikan berbunyi "kokek...kokek.." gitu.

Kita tinggalkan prahara pelik penamaan tukang mainan keliling ini. Intinya, penjual mainan ini selalu ditunggu anak-anak se kompleks. Karena mainannya murah murah, dan yang paling emesing adalaaaaah...boleh barter! Cihuuuy!! >_<. Barter ini bukan macam barter dipasar, ikan barter beras, garam barter gula merah, dan anak gadis barter uang panai' #eeeaaaa. Yang boleh dibarter adalah BOTOL.

Botol yang boleh dibarter adalah botol macam dibawah ini:
Botol ini biasanya bekas sirup DHT atau bekas kecap. Biasa juga bekas bir. Yang jelas bukan botol bekas soda yang kecil-kecil.

Bukan juga botol macam ini.

Kalo botol macam ini boleh kok dibarter. Dibarter cinta tukang kokek kokek. hahaha. Seingat saya botol putih memang tidak laku buat dibarter. Hanya botol beling hijau yang boleh. Biasanya tukang kokek-kokek menampakkan wajahnya setiap seminggu atau dua minggu sekali. Selama masa reses (ciyeee...reses. hahah) diantara kedatangan tukang kokek-kokek, saya bakal ngumpulin botol-botol dari sekitar rumah saya. Beruntunglah karena mamak saya yang menjual di kantin sekolah rutin membeli sirup DHT untuk dijual kemasan. Saya bisa dibilang juragan botol. hahahaha.

Biasanya botol yang telah berhassil saya kumpulkan akan ditukarkan dengan.... BONGKAR PASANG!! 

Ini adalah mainan yang membutuhkan imajinasi tinggi. Mainan boneka kertas ini harus dimainkan beregu, karena kalo main sendiri kurang seru. Biasanya, setiap anak perempuan dan laki-laki semi perempuan gemar sekali main permainan ini. Bajunya bisa diganti ganti, ada baju olah raga, baju pesta, baju tidur, sampe bikini.    Dulu saya punya 1 boneka kertas favorit, saking seringnya dimainkan, boneka saya termutilasi, lehernya putus, sekuat tenaga saya berusaha menyelamatkan. Leher yang putus saya sambung dengan selotip. But she never be the same anymore. Lehernya jadi letoy tidak bisa tegak, dan akhirnya dia harus dipensiunkan. Saya baru sadar sekarang betapa permainan ini selalu berakhir dengan brutal. Leher yang putus! Ckckck...


Bagi lelaki, dan perempuan yang merasa permainan bongkar pasang terlalu sadis, botol-botol dapat ditukarkan dengan mainan terjun payung!

Okay, the picture was utter awkward. Hahaha. inilah gambar terbaik yg bisa saya temukan dengan bantuan google. Siapapun yg pernah beli mainan terjun payung pasti tau kalo kemasannya memang seperti ini. Tapi kalo diliat-liat, kenapa empat orang yang seharusnya superman ini malah terlihat mirip penari balet? Dan kenapa pula superman butuh terjun payung? Sungguh saya tidak bisa mengerti jalan pikiran pembuat game ini. Disini superman sungguh tak terlihat macho.

Nah, kalo mainan yang satu ini adalah board games favorit saya sepanjang masa. MONOPOLY! panduan praktis belajar menjadi kapitalis. hahahah. Saya dulu selalu main monopoly dengan 2 orang sahabat saya, Angel dan Linda. Dulu kami main monopoli sampai salah seorang pemain benar-benar bangkrut dan akhirnya utang ke pemain lain. Lucunya, setiap main monopoly, bisa dipastikan tidak ada yang mau membeli Indonesia, karena selain jarang diinjak pemain lain, sekalinya diinjakpun dapat duitnya nggak seberapa. Kasian sekali Indonesia.

Setelah berpisah kota dengan kedua sahabat saya, saya tetap main monopoly. Kali ini dengan sepupu dan kakak saya. Sepupu saya yang lebih muda dari saya selalu menjadi korban kapitalis kami yang lebih tua. Permainan monopoly kami tidak akan berakhir jika tidak ada yang menangis karena bangkrut. Benar-benar brutal. 

Sekarang kalo dipikir-pikir, mainan macam ini sudah jarang dimainkan anak-anak jaman sekarang. Bongkar pasang sudah digantikan dengan game dresss up online, main monopoly pun sudah ada dalam bentuk digital. Memang mainannya sama saja, tapi ada hal yang tidak bisa didapatkan dari permainan online ini, yaitu dinamika dalam permainan. Sayang sekali. :)

3 komentar:

  1. Kata favoritnya ndos waktu main monopoli..
    Linda : Bellllllllllliiiiiiiiiiiiiiiii!!!ahaha XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. enakk sajaaa!!
      lina itu nah tiap kali main monopuli pasti da bikin rugi terus ki . ckck

      Hapus
    2. Hahaha.. seru skali memang main monopoli dulu. trus pernah juga main jalangkung2 pake lidi. hahaha

      Hapus