cerita orang2 yang pergi..
cerita tentang orang2 yang pergi..
pernah merasa ditinggalkan seseorang?
mungkin 'pernah'. 'pasti pernah'.atau tidak ingin mengaku 'pernah'.
yang jelas saya pernah. saya pernah merasa ditinggalkan seseorang. atau beberapa orang.
mengapa hanya merasa? bukankah orang itu memang "pergi"
iya. benar orang itu "pergi". tapi sebenarnya (setidaknya menurut saya) tidak.
orang2 yang saya anggap meninggalkan saya tidak pernah pergi.
mereka masih ada.
mereka hanya memilih untuk tidak memandang ke arah kita,
kita tidak bisa memandang ke arah mereka,
atau pandangan kita dan mereka tidak lagi tertuju ke hal yang sama.
mungkin sedikit absurd (bahkan untuk saya yang notabene penulis note ini).
tapi, saya sering mencermati..pergi atau ketiadakpergian, meninggalkan atau ditinggalkan, semua hanya masalah pandangan.
pandangan ini meniadakan kita dari mereka.
saat kita masih memandang mereka dan mereka memilih untuk tidak memandang kita.
saat itulah kita merasa ditinggalkan.
jadi...saat beberapa teman mengatakan "dia meninggalkan saya"
menurut saya tidak.
dia, orang2 yang kita anggap pergi, hanya melakukan hal kecil.
"mereka memilih untuk tidak lagi memandang ke arah kita..."
setelah saya baca lagi. entah kenapa rasanya lucu bercampur aneh. tulisan ini saya buat di tahun 2009. saya mulai flashback, emang saya ditinggalin sama siapa ya waktu itu? saya tidak berhasil mengingat apapun. hahaha..
selain itu, hal yang lucu buat saya adalah note ini sok filosofis. sok dramatis. padahal waktu saya baca ulang, saya malah ga terlalu bisa menangkap maksudnya. yah... begitulah anak muda yang lagi galau kayaknya. banyakan ngelanturnya daripada mikirnya.
tapi dibalik semua hal-hal kritikal yang nyangkut di kepala saya, tiba-tiba saya tersadar dengan 1 hal. dulu, waktu istilah galau belum se-populer ini, saya rasanya lebih gampang mengungkapkan sesuatu. mau itu melankolis, menye, atau apapun itu, saya merasa dulu saya lebih mudah mengungkapkannya. sekarang? ck, karena adanya istilah galau, sedikit demi sedikit saya mulai menarik diri dari menulis seuatu yang bersifat perasaan. kenapa? takut dikatain galau. ironis. ironis kenapa saya juga ga tau.
karena note ini akhirnya saya sadar. saya bebas mau nulis apa saja selama itu tidak mengganggu orang lain. mau galau, melankolis, dramatis, apapun itu. itu hak saya. hak kalian juga. saya tidak boleh berhenti hanya karena asumsi dan cap orang lain. agak-agak nyambung dengan quotes nya Bill Chosby:
"I dont know what the secret of being success, but i know the secret to not success is trying to pleased everyone."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar